February 2019 ~ KUA
Selamat Datang di KUA Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka Jawa Barat
  • Buku Nikah Anda Hilang ?Di Ganti GRATIS !

    Cara menggantinya: Anda datang ke KUA dengan membawa KTP dan Surat Kehilangan dari Kepolisian (PMA No.19 Tahun 2018

  • Alur Pelayanan Nikah

    Calon Pengantin datang ke KUA untuk menyerahkan Form Pendaftaran yang sudah diisi dan di tanda tangan Kepala Desa/Lurah,KUA akan memverifikasi data,tentukan tempat akad jika diluar KUA dikenakan tarif Rp.600.000 jika di KUA Tarif GRATIS

  • Standar Pelayanan Nikah

    Hubungi KUA setempat anda akan dapat informasi lengkap tentang Pernikahan Dalam dan Luar Negeri

Bagaimana jika buku nikah anda hilang ?

Berikut tatacara jika buku nikah anda hilang

Bagaimana cara daftar nikah ?

Gb.Syarat-syarat untuk Nikah

Design Alur Pelayanan Nikah

Gb.Alur Pelayanan Nikah KUA Jatitujuh Majalengka

" Mapag Rajab " Wujud Silaturahmi Pejabat dan Masyarakat

Rabu (27/2) Mapag Rajab istilah yang dipakai untuk menyambut datangnya bulan Rajab , bulan ketujuh dalam bulan Hijriyah. Bulan Rajab salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. KUA Jatitujuh pada Rabu (27/2) gelar kegiatan "Mapag Rajab" bertempat di Aula KUA. Acara ini di prakarsai Penyuluh Agama Islam, Hasyim Kepala KUA Liman mengatakan "kita sudah semestinya menyambut kedatangan bulan mulia ini lebih dari menyambut kedatangan seorang pejabat negara". Pada kesempatan itu pula Sekcam Kecamatan Jatitujuh, Uus Suharto memberikan sambutannya tentang program 100 hari Bupati Majalengka Karna Sobahi
Pada kegiatan itu diisi taushiah disampaikan Ust.Wastaka dilanjutkan pembacaan nastar Diba dan Barjanji dipimpin Ust.Aryani. Kegiatan itu dihadiri pula rengrengan muspika, Kapolsek, Koramil, Pimpinan Ormas Islam serta para Ustadz se wilayah Kecamatan Jatitujuh.
Mapag Rajab merupakan wujud nyata silaturahmi penuh keakraban   Pejabat dengan Masyarakat.
Kegiatan Mapag Rajab sebagai wujud silaturahmi penuh keakraban jajaran pejabat dengan Masyarakat




 Kontributor: oming mukromin

Bagaimana Kita Belajar Bersyukur ( TAUSHIYAH )

TAUSHIN ( Taushiah Senin ) Senin (25/2)
Setelah pelaksanaan apel rutin setiap hari senin pagi, aula Kecamatan Jatitujuh dipenuhi mustami untuk mendengarkan taushiah . Kegiatan Taushiah ini merupakan kegiatan rutin dan terjadwal dari PAH PNS dan Non PNS KUA Kecamatan Jatitujuh.

Camat Kecamatan Jatitujuh Roni Setiawan,SIP  berkenan hadir pada acara taushiah tersebut, belaiu sangat mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk siraman ruhani yang sangat diperlukan untuk sehatnya mental ASN.

Bertindak sebagai penceramah pada taushiah tersebut Ust.Ibrahim ( PAH Non PNS ) menyampaikan bahwa pengalaman seorang manusia untuk belajar bersyukur kepada Allah SWT adalah ketika ia mulai bertafakur tentang alam, alkisah : ada seorang petani yang kerap kali meratapi nasib dirinya dengan memandang bahwa orang lain lebih baik dari dirinya., sambil berteduh dibawah pohon asam yang tinggi dan besar  ia mulai berfikir kenapa pohon semangka yang pohonnya rapuh dan kecil dapat menghasilkan buah yang besar dan pohon asam yang tinggi besar dan kuat hanya menghasilkan buah yang kecil,ringan dan asam, tiba-tiba buah asam itu jatuh di kepalanya, ia terperanjat dan berfikir kembali " andaikan pohon asam ini berbuah seperti semangka, alangkah malangnya nasib dirinya karena bakal tertimpa buah yang besar dan dirinya bakal luka parah" seraya ia berucap "Alhamdulillah" Allah telah menjadikan buah asam ini kecil sekali dan dirinyapun selamat". Demikian Ust.Ibrahim bercerita tentang arti syukur sambil berkelakar dengan campuran Bahasa Jawa nya sambil disambut gelak tawa hadirin.

Kegiatan Taushiah Senin ( TAUSHIN ) ini merupakan agenda rutin para Penyuluh Agama Non PNS di Lingkungan KUA Kecamatan Jatitujuh. Kegiatan ini dihadiri pula dari Karyawan Kecamatan, Puskesmas dan Para Kepala Desa dan Perangkatnya



Kegiatan Lintas Sektoral KUA

Sambuatan Kepala KUA Kec.Jatitujuh pada apel Senin (25/2)
APEL PAGI, Senin (25/2) 
Kepala KUA Kec.Jatitujuh Drs.H.Liman, berkenan menjadi pemimpin apel senin (25/2) di Depan Kantor Kecamatan Jatitujuh, apel senin di hadiri jajaran Pejabat Kecamatan , Para Kepala Desa dan Karyawan KUA Kec.Jatitujuh.

Pada kesempatan apel senin tersebut Kepala KUA Kec.Jatitujuh, Drs.H.Liman, menyampaikan informasi terkait rencana kegiatan menyambut Bulan Rajab, berupa kegiatan peringatan Rajaban yang insya Alloh akan dilaksanakan pada Rabu (27/2) serta Kegiatan MTQ tingkat Kecamatan yang direncanakan pada Rabu (22/3) ,kegiatan MTQ ini dimaksudkan untuk mencari bibit peserta untuk tingkat Kabupaten dengan harapan prestasi Kecamatan Jatitujuh di Tingkat Kabupaten Majalengka dapat meningkat.
Peserta Apel Senin

Keikutsertaan apel rutin setiap senin pagi merupakan kegiatan lintas sektoral KUA Kec.Jatitujuh dengan instansi lain di wilayah Kecamatan Jatitujuh demikian pula sebagai wahana silaturahmi yang efektif karena KUA dapat secara sekaligus menjalin kerjasama dengan beberapa pihak seperti dengan Pejabat Kecamatan , Polsek, Danramil, Puskesmas, Para Kepala Desa ,KB dll.



Peserta Apel Senin



Demikian pula pihak KUA dapat menyerap banyak informasi dari Kecamatan, Puskesmas, Polsek,Danramil dan Desa baik kegiatan fisik maupun non fisik (mental) yang merupakan salah satu sasaran kegiatan KUA (Penyuluh Agama Islam PNS dan Non-PNS).

KUA Jatitujuh Berbenah

KUA Kecamatan Jatitujuh Berbenah

KUA Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka, kini berbenah diri untuk pelayanan masyarakat yang lebih nyaman dan tertib, dibawah Pimpinan Kepala KUA Drs.H.Liman, memulai menata Kantor KUA sedemikian rupa sehingga tampak lebih indah dan terasa nyaman dengan dibuatnya penataan bagian pelayanan administrasi dan backwall, sehingga seluruh karyawan merasa betah dan menikmati pekerjaan.
Begitu juga masyarakat , mendapat pelayanan yang responsip, cepat dan efektif. Keapala KUA Kecamatan Jatitujuh, Drs.H.Liman mengatakan bahwa moto kita "BERANI" ( Bersih, Amanah dan Melayani ) menjadi dasar awal komitmen jajaran Kementerian Agama khususnya KUA Jatitujuh untuk membangun 5 Nilai budaya (Integritas, Profesionalitas,Inovatisi, Tanggung Jawab dan Keteladanan), beliau mengatakan bahwa unsur Profesionalitas harus diawali dengan kondisi dan tata kerja ruangan yang harus mencerminkan instansi yang profesional.